Jumat, 16 Agustus 2019

SEBANYAK 20 ANGGOTA PMR DITUGASKAN SEBAGAI PETUGAS PERTOLONGAN PERTAMA PADA UPACARA HUT RI KE-74 DI KLAMBU



 KLAMBU- Anggota PMR Unit MA YPI Klambu kembali ditugaskan menjadi petugas pelayanan Pertolongan Pertama (PP)  kegiatan Upacara HUT RI Ke-74 bersama tim kesehatan Puskesmas Klambu di Lapangan Desa Penganten Kecamatan Klambu  pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Adapun personil yang ditugaskan berjumlah 20 anggota PMR yang sudah dibekali materi Pertolongan Pertama (PP) sebelum diterjunkan di kegiatan upacara.



Sindi Triaulia selaku ketua PMR menjelaskan, penugasan tersebut sebagai wujud penerapan 7 prinsip dasar palang merah dan bulan sabit merah internasional. “Kita sebagai manusia harus saling membantu satu dengan yang lainnya tanpa membeda-bedakan golongan”. Oleh karena kami menugaskan anggota untuk membantu pelayanan perlolongan pertama pada kegiatan upacara ini.


Pembina PMR MA YPI Klambu Nely Muna, S.Pd, menerangkan, anak didik kami yang tergabung dalam kegiatan PMR sengaja kami tugaskan guna mengamalkan ilmu yang sudah didapat saat pelatihan sehingga mereka bisa ikut serta berbhakti di masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan.

Kegiatan upacara pada tahun ini diikuti oleh semua siswa mulai dari tingkat SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, guru, pemerintah desa dan kecamatan, mahasiswa KKN, dan unsur dari masyarakat. Adapun yang bertugas sebagai inspektur upacara adalah Bpk Kapolsek Klambu. Dalam sambutannya  beliau mengingatkan kepada peserta upacara terkait dengan Nasionalisme yang perlu ditingkatkan seperti yang tertuang dalam penggalan sambutan beliau” Sejarah mencatat, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 sistem pemerintahan sempat berganti menjadi Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949. Namun akhirnya sejak 17 Agustus 1950 Tanah Air ini kembali tegak berdiri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sampai kapan? Seperti ungkapan Bung Karno, “Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi.” Bung Karno mengatakan, “Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan G O T O N G – R O Y O N G”.

Selama kegiatan upacara berlangsung, cukup banyak peserta dari SD maupun SMP yang mengalami pingsan akibat dehidrasi, yang kemudian langsung diberikan penanganan Pertolongan Pertama oleh anggota PMR dan petugas dari puskesmas klambu. Tepat pkl 10.30 wib kegiatan upacara selesai dan semua peserta kembali ke rumah masing-masing.




Tidak ada komentar :